Minggu, 23 Agustus 2015

Asyiknya Paralayang...



Apa Sih Kenikmatan dan Keasyikkan Terbang dengan Paralayang?

Menikmati udara bebas siapa yang tak suka? Olahraga paralayang adalah olahraga di alam bebas. Kalau anda pernah bermimpi jadi burung, maka terbang dengan paralayang adalah salah satu kenyataan yang dapat anda lakukan. Hanya dengan memanfaatkan angin anda dapat melayang-layang tinggi di angkasa luas dan merasakan desiran angin dalam kesunyian. Bayangkan saja, beberapa saat sebelumnya anda menginjak bumi namun beberapa saat kemudian anda sudah memandang bumi dari sisi lain, dari sebuah ketinggian di angkasa raya. Ini adalah sensasi lain yang tidak semua orang dapat melakukannya. Sensasi ini tentu saja berbeda dengan kehidupan sehari-hari anda. Ketika anda melayang di ketinggian secara tidak langsung anda akan lebih menghargai kehidupan anda dengan cara lain.
Ketika anda telah cukup mahir maka anda akan lebih menikmati penerbangan anda, ketrampilan yang anda punyai membuat anda lebih percaya diri. Kalau cuaca mendukung maka anda akan dapat terbang sesuai keinginan anda. Mau terbang tinggi, atau mau terbang jauh itu terserah anda. Berikutnya tentu anda sendiri yang akan merasakan bagaimana asyik dan nikmatnya terbang dengan paralayang.
Tetapi jangan begitu saja percaya dengan apa yang kami ungkapkan ini. Ini hanya sekadar ungkapan dengan kata-kata, benarkah demikian asyiknya dalam kenyataannya? Tidak ada cara lain untuk merasakan keasyikkan itu kecuali anda mencobanya untuk terbang sendiri. Jangan mau hanya mendengar dari orang lain, rasakan sendiri keasyikkannya.


 

Berbahayakah Paralayang?




Berbahayakah Paralayang?

Banyak yang masih menganggap bahwa olahraga paralayang itu berbahaya, benarkah demikian? Kita mengetahui bahwa semua olahraga mempunyai resiko, itu pasti. Naik sepeda di jalan raya pun mengandung unsur bahaya yang sangat besar, bukankah demikian? Di dalam melakukan olahraga, terutama olahraga alam bebas, resiko yang mungkin akan terjadi sangat tergantung dari bagaimana cara para pelaku itu melakukan kegiatannya. Demikian pula di dalam olahraga paralayang, jika kita melakukan dengan prosedur dan tata cara yang benar maka resiko yang akan terjadi pun akan sangat minimal. Jika anda baru bisa berjalan maka anda jangan berlari, begitu kata orang bijak. Dalam peningkatan kemampuan seorang penerbang paralayang harus dilakukan setahap demi setahap.


Siapa saja boleh ikut terbang, laki-laki atau perempuan, tua atau muda, asal sehat jasmani dan rohani, tidak mengidap penyakit jantung, dan epilepsi. Umur peminat yang disarankan adalah antara 14 s/d 60 tahun. Peminat yang berumur kurang dari 18 tahun harus mendapat restu dan ijin dari orangtua/wali.



Kamis, 20 Agustus 2015

APA ITU PARALAYANG?



Olahraga paralayang adalah salah satu cabang olahraga terbang bebas. Paralayang dapat diartikan sebagai sebuah parasut yang dapat diterbangkan dan dapat mengangkat badan penerbang. Parasut atau pesawat ini lepas landas dan mendarat menggunakan kaki penerbang.
Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena thermal (thermal lift). Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik adalah bahwa semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya semata-mata memanfaatkan angin.

Peralatan paralayang sangat ringan, berat seluruh perlengkapannya (parasut, harness, parasut cadangan, helmet) sekitar 10 - 15 kg. Peralatan paralayang juga sangat praktis karena dapat dimasukkan ke dalam ransel yang dapat digendong di punggung. Olahraga Paralayang juga sangat kecil ketergantunganya dengan wahana lainnya. 



Rabu, 19 Agustus 2015

KARMIL PARAMOTOR






PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DAN TAKTIK PERSONEL LINTAS UDARA MENGGUNAKAN PARAMOTOR GUNA MENGHADAPI TANTANGAN
TUGAS DI MASA MENDATANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang Masalah
TNI AD memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan tugas TNI Matra Darat dibidang pertahanan, melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat dengan negara lain, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan Matra Darat serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat dalam rangka menegakkan kedaulatan Bangsa dan Negara, mengamankan dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Di samping itu TNI AD juga memiliki tugas-tugas dibidang pertahanan dengan melakukan Operasi Militer untuk Perang dan Operasi Militer Selain Perang, membangun dan mengembangkan kekuatan matra darat dengan mewujudkan penampilan postur Angkatan Darat yang memiliki kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan Angkatan Darat, melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat.

ESSAY PARAMOTOR




PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DAN TAKTIK PERSONEL LINTAS UDARA MENGGUNAKAN PARAMOTOR GUNA MENGHADAPI TANTANGAN
TUGAS DI MASA MENDATANG

Seperti kita ketahui Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau. Hal ini mendorong adanya penyesuaian antara taktik dan strategi pertahanan yang digunakan berkaitan dengan modernisasi alutsista yang dimiliki maupun aspek ancaman yang dapat timbul dari wilayah darat, laut maupun udara.  Bagi Satuan-satuan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia perlu menyesuaikan antara organisasi dan taktik strategi yang digunakan serta kemampuan satuan itu sendiri bila disesuaikan dengan jenis ancaman yang timbul dan tipologi wilayah dimana satuan tersebut berada. Kuat dan lemahnya kondisi pertahanan suatu negara tentu saja, salah satunya, bisa dilihat dari kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) angkatan bersenjatanya. Semakin kuat, canggih, modern, efektif dan efisien alutsista suatu negara, menunjukan semakin kuat pula pertahanannya. Superpower Amerika Serikat di dunia selain didukung oleh kekuatan ekonominya selama bertahun-tahun pasca Perang Dunia II, tentunya didukung pula oleh kemampuan alutsista militernya.